Monitoring Penggunaan Energi untuk Optimalisasi Pabrik

Nov 28, 2022 | Efisiensi

Semakin hari perkembangan teknologi dan persaingan industri semakin ketat. Hal ini membuat setiap perusahaan dan pabrik di seluruh dunia dan di Indonesia pada khususnya berlomba-lomba membuat pabriknya bekerja dengan lebih optimal. Optimalisasi pabrik tidak dapat anda capai tanpa melakukan monitoring penggunaan energi.

Monitoring yakni memeriksa kondisi mesin-mesin yang pabrik gunakan secara real time dan akurat menggunakan sensor alat ukur yang mengukur jumlah energi yang digunakan. Data-data monitoring tersebut nantinya dapat anda gunakan sebagai bahan analisa yang hasilnya dapat anda gunakan untuk membuat mesin-mesin tersebut menjadi lebih efisien.

Tentunya hal ini akan lebih menghasilkan dan menguntungkan pabrik anda. Dalam melakukan monitoring anda dapat memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT). Sehingga kendala-kendala seperti data yang mampu anda ambil akses dari tempat yang jauh lokasinya dapat teratasi.

Dengan memanfaatkan Teknologi IoT telah memungkinkan data-data tersebut dapat diakses oleh orang-orang yang memang telah diberikan akses untuk melihatnya dimanapun orang tersebut berada. Misalnya ketika mesin-mesin berada karena posisi pabrik cabang dengan pabrik utama yang lokasinya berjauhan.

Selain memanfaatkan IoT saat ini juga tengah berkembang teknologi Energy Monitoring System (EMS) sebagai alat monitoring penggunaan energi. Bagaiamana cara monitoring energi dapat memengaruhi efisiensi pabrik hungga menurunkan emisi karbon ? Akan dibahas lebih lanjut di bawah ini.

Monitoring Penggunaan Energi untuk Tingkakan Efisiensi dan Turunkan Emisi

Revolusi industri ke 4 saat ini mempengaruhi dan melibatkan perubahan sistemik di banyak sektor dan aspek kehidupan manusia. Salah satunya pada aspek industri pabrik. Jika pada era industri 3.0 komputer telah mulai banyak digunakan maka penambahan teknologi industri saat ini menjadi lebih kompleks.

Sekarang dan masa kedepan era industri 4.0 telah terbuka. Komputer yang telah umum kita gunakan pada era industri 3.0 kini menjadi terhubung dan dapat saling berkomunikasi satu sama yang lain. Kombinasi dari sistem fisik-cyber, sistem internet, dan internet of things (IoT) dapat membuat mimpi adanya pabrik pintar (smart factory) di era industri 4.0 menjadi sebuah kenyataan.

Indonesia yang merupakan negara berkembang telah berkomitmen dan siap menerapkan era industri 4.0. Karenanya kita perlu membangun industri manufaktur yang mampu berdaya saing global. Salah satu caranya dengan membangun perindustrian Indonesia ke era baru pada revolusi ke 4 dan merevitalisasi industri secara menyeluruh.

Terdapat tiga hal utama yang pabrik dan industri butuhkan terkait energi yakni: menggunakan energi, mengurangi penggunaan energi, dan membayar penggunaan energi. Ketiga hal ini harus anda lakukan secara efisien sehingga dapat menciptakan iklim industri yang optimal dan efisien.

Salah satu cara efektif dalam optimalisasi pabrik adalah dengan melakukan monitoring penggunaan energi. Dengan monitoring penggunaan energi secara real time dapat mendorong efisiensi pabrik hingga mengurangi emisi karbon.

Terdapat beberapa cara dalam melakukan monitoring, salah satunya yakni dengan memanfaatkan internet of things yakni memasang perangkat Perangkat Energy Monitoring System (EMS). Teknologi yang berbasis internet tersebut mampu memonitor konsumsi energi maupun tingkat emisi pada pembangkit listrik maupun industri pada pabrik dan rumah tangga.

Lalu bagaimana pemasangan alat monitoring dapat meningkatkan efisiensi pabrik dan mengurangi emisi karbon, berikut kami jelaskan.

Bagaimana Monitoring Penggunaan Energi Dapat Tingkatkan Efisiensi?

Jika membahas tentang energi pada dunia industri produksi pabrik atau manufaktur, ada tiga hal yang saling berhubungan yakni: menggunakan energi, mengurangi penggunaan energi, dan membayar penggunaan energi. Pernahkah anda sebagai pelaku indutri bertanya-tanya: apakah biaya untuk membayar penggunaan energi telah sesuai dengan efisiensi penggunaannya?

Pada umumnya pengelola pabrik atau manufaktur telah melakukan analisis pada biaya produksi. Seperti biaya untuk material atau bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung, serta biaya logistik. Akan tetapi, analisis biaya terkait penggunaan energi masih minim bahkan seringkali luput atau jarang menjadi perhatian.

Inilah mengapa para pengelola industri pabrik dan manufaktur perlu melakukan analisis penggunaan energi. Tujuan dari analisis penggunaan energi ini agar penggunaan energi pada proses produksi dapat anda ketahui, sehingga pengelola dapat memonitoring penggunaan energi pada tiap prosesnya.

Proses analisis dapat anda lakukan setelah memiliki data-data terkait. Data penggunaan energi dapat dengan mudah anda miliki dengan melakukan monitoring penggunaan energi. Dengan data hasil monitoring ini, dapat anda jadikan panduan untuk melakukan penghematan energi produksi pabrik atau manufaktur.

Melalui penyaluran energi yang tepat serta upaya penghematan kelak akan berhubungan dengan efisiensi biaya operasional pabrik atau manufaktur. Sehingga akan meningkatkan keuntungan pabrik anda.

Selain itu, terdapat empat manfaat lain dari melakukan monitoring energi di pabrik anda, yakni:
  1. memahami kondis penggunaan energi terkini;
  2. mengetahui jumlah pemakaian daya listrik, tarif listrik, dan pemborosan energi pada periode tertentu dengan mudah
  3. mengidentifikasi energi yang terpakai dan tidak terpakai setiap harinya;
  4. mengetahui faktor-faktor penyebab pemborosan energi di pabrik.

Dengan mengetahui keempat hal di atas, pengelola pabrik atau manufaktur dapat melakukan analisis penggunaan energi pabrik secara uptodate. Baik pada proses produksi hingga distribusi. Dengan data tersebut anda akan mampu mengambil keputusan yang tepat terkait efisiensi energi bagi pabrik dan terhindar dari kesulitan apalagi krisis energi kedepannya.

Terdapat dua langkah analisis penggunaan energi agar Anda dapat melakukan monitoring secara tepat. Sehingga pengelolaan pabrik atau manufaktur anda dapat ingin mewujudkan efisiensi penggunaan energi pada proses produksi, yakni:

Mengukur energi per unit (EPU)

Energi per unit (EPU) merupakan jumlah penggunaan energi yang habis untuk menghasilkan sebuah produk. Menerapkan konsep EPU akan mendorong efisiensi proses produksi sehingga dapat membuat produktivitas pabrik atau manufaktur tetap terkendali.

Langkah pertama dalam penerapan EPU adalah visualisasi dari konsumsi energi. Langkah tersebut dapat anda lakukan dengan mengumpulkan data energi dari setiap bagian proses produksi yang terlewati.

Selain itu, gunakan informasi tambahan seperti jadwal produksi, data peralatan, data kualitas, dan data kesalahan proses. Data-data tersebut cukup krusial untuk mengetahui hal-hal seperti kapan energi memuncak ataupun kapan pabrik mengalami penurunan produksi.

Melalui visualisasi konsumsi energi ini, Anda akan mendapatkan gambaran yang jelas terkait nilai EPU. Nantinya data-data ini dapat dianalisa dari mesin individual, lini produksi, hingga data dari keseluruhan pabrik.

Monitoring penggunaan energi bersama produk yang tepat.

Berdasarkan hasil analisis dari data visualisasi energi, selanjutnya Anda dapat menganalisis untuk menemukan akar masalah dari penggunaan energi dari mesin individual, lini produksi, penggunaan konsumsi energi pada proses produksi hingga data keseluruhan pabrik.

Hal ini kemudian bisa menjadi panduan mengenai apakah Anda harus membayar lebih dari penggunaan energi atau mengurangi biaya penggunaan energi.

EMS dapat anda gunakan untuk kebijakan efisiensi perusahaan sehingga meningkatkan daya saing karena cost down dan cost struktur.

Monitoring Penggunaan Energi Turunkan Emisi Karbon Pabrik

Data pemakaian energi pada proses produksi pabrik anda, kemudian melalui proses analisis. Dari hasil analisa inilah kemudian para pemangku kepentingan dapat menentukan kebijakan yang tepat terkait penggunaan energi, pengembangan pabrik, hingga bagaiman pabrik berpengaruh pada lingkungan.

Sebagaimana kita sadari, perkembangan sektor industri juga menyebabkan meningkatnya emisi karbon pabrik. Jika emisi karbon melebihi batas aman tentu akan berakibat buruk bagi kehidupan kita sendiri. Karenanya sangat penting untuk pabrik dan manufaktur untuk menurunkan emisi karbon pabrik.

Beberapa cara untuk menurunkan emisi karbon pabrik adalah dengan penggunaan energi alternatif dan pemasangan Energy Monitoring System (EMS). Pada bangunan pabrik yang memiliki dua sumber listrik yakni panel surya dan listrik PLN pun dapat menggunakan EMS. Nantinya EMS dapat anda letakkan di inverter panel surya dan meteran PLN.

EMS mampu membaca energi yang panel surya hasilkan beserta berapa besaran konsumsi bangunan tersebut. Dengan pemasangan tersebut, anda dapat memantau karakteristik penggunaan energi.

Dengan pemantauan tersebut akan mendorong anda untuk menghemat penggunaan energi sembari meningkatkan kapasitas panel surya di pabrik. Panel surya yang mampu mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik tanpa menghasilkan emisi karbon.

Penggunaan teknologi terbaru secara kontinu mampu meningkatkan efisiensi energi dan menekan emisi. Begitu pula menurut Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian, Herman Supriadi. Ia sangat mengapresiasi langkah UGM dalam mengembangkan perangkat EMS.

Dengan pemasangan perangkat tersebut pada industri di dalam negeri akan sangat memudahkan Kementerian dalam melakukan audit energi. Serta semakin memudahkan indonesia dalam mengembangkan dunia industri hijau yang ramah lingkungan.

Kesimpulan

Melakukan monitoring penggunaan energi pada pabrik atau manufaktur sangat penting, melalui aktivitas monitoring penggunaan energi inilah pengelola pabrik atau manufaktur mampu meningkatkan efisiensi energi seraya meningkatkan produktivitas. Disamping itu, perusahaan akan mampu menurunkan emisi karbon pabrik, dan akhirnya menghadirkan optimalisasi pabrik yang bermanfaat tidak hanya bagi keuntungan perusahaan namun juga bagi lingkungan sekitar.

Konsultasikan kebutuhan monitoring energi Anda bersama professional expert di PT. Kawan Era Baru, team kami akan dengan senang hati menjawab pertanyaan Anda.

Head Office

Jl. Ciputat Raya No 2D
Pondok Pinang
Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12310

Tel : +62-21-75911880
Fax: +62-21-75911928

Bandung Office

Metro Trade Center
B – 15
Jl. Soekarno Hatta
Bandung 40286

Tel: 022 – 7537575
Tel: 022 – 7569099
Fax. 022 – 7537500

Solo Office

Tegalmulyo No.12
Pabelan
Kartasura
Sukoharjo
Jawa Tengah 57169

Phone : 0271 7891954
Fax. : 0271 7890058

Surabaya Office

Perumahan Pondok Mutiara
Blok BS – 8
Banjar Bendo
Sidoarjo
Jawa Timur 61225

Tel / Fax :
+62-31-8948028

Pin It on Pinterest

Share This